Vice President Research and Analyst PT Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere memperkirakan tingkat inflasi Indonesia akan tetap terkendali hingga akhir tahun.
"Seharusnya (inflasi) tidak lebih dari 8 persen (sampai akhir tahun)," ucap Nico di sela-sela sosialisasi Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) di Pontianak, Kamis (5/5/2011).
Bahkan, ia menilai tingkat inflasi bisa tetap di bawah 7 persen jika melihat kondisi deflasi beberapa bulan ini. "Saya pikir (inflasi) tidak akan sebesar negara-negara maju," ungkapnya, membandingkan kondisi Indonesia dengan negara-negara maju.
Menurut Nico, tingkat inflasi di sejumlah negara maju cukup tinggi karena pencetakan uang demi menutupi defisit anggaran mereka. Kemudian, nilai mata uang mereka pun turun. "Inflasi seharusnya naik dengan cepat di negara-negara tersebut," tuturnya. Dengan turunnya nilai mata uang, harga barang impor akan naik.
Untuk itu, ia mengkhawatirkan negara-negara Eropa dan Jepang. Deflasi yang dialami Jepang selama 20 tahun, lanjut dia, dapat terganggu oleh peristiwa gempa dan tsunami beberapa waktu lalu. "Ini dalam jangka menengah bisa meningkatkan inflasi secara cepat," ujar Nico memprediksikan kondisi moneter Jepang.
Mengenai Indonesia, Nico menuturkan, memang ada kecenderungan naik. Namun, sekalipun naik, tetapi masih tetap terkendalikan. "Naik, ya. Kalau misalnya bahan bakar naik, bahan makanan naik, ya siapa pun pasti akan merasakan dampaknya," ungkapnya.
Untuk itu, ia memperkirakan, jika Bank Indonesia membiarkan rupiah menguat secara pelan tapi pasti, seharusnya inflasi masih dalam skala yang wajar.
Seperti telah diberitakan, Indonesia mengalami deflasi selama beberapa bulan terakhir. "Deflasi (April) 0,31 persen. Nyaris sama dengan deflasi yang terjadi pada bulan lalu (sebesar) 0,32 persen," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan di Jakarta, Senin (2/5/2011).
BPS menilai, deflasi dapat terjadi karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,9 persen. Secara keseluruhan, inflasi tahun kalender Januari-April 2011 sebesar 0,39 persen. Adapun laju inflasi year-on-year sebesar 6,16 persen.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar